MELALAIKAN PANGGILAN ADZAN DI ERA MODERN

Assalamu`alaikum,... Panggilan Adzan adalah sesuatu yang kebanyakan mesti terdengar disela2 aktivitas kita. Fungsi utama bagi seorang muslim adalah Panggilan Allah untuk segera memenuhi kewajiban sholat 5 waktu di masjid.... Muslim mana yang tak paham akan hal itu,...pasti paham. Bohong kalo ngomong tidak faham. Hanya saja Seruan suara adzan bersifat umum bagi orang2 muslim saja. Pokoknya hanya Muslim yang dipanggil datang ke masjid untuk memenuhi kewajiban sholat berjamaah.... Berbeda dengan suara panggilan antrian yang di panggil namanya satu persatu., apalagi yang manggil bosnya atau pimpinannya,... dijamin langsung hadir. ... Dan mengapa saat Allah sang Pencipta yang juga menciptakan bos dan pimpinannya itu memanggilnya, malah tak dihiraukan??? Muslim itu orang2 yang berserah diri pada Allah, sekaligus taat akan perintah & larangan Allah. Yang jadi masalah, banyak orang2 islam tapi tidak muslim. Dalam artian tidak Kaffah. Surat al-Baqarah: 208, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam (al-silm) secara keseluruhan (kafah), dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagi kalian.” Dan hingga saat ini Fungsi Adzan sudah mengalami Pergeseran. Afwan ...ini hanya pendapat pribadi yang jelas belum tentu benar, hanya sekedar pendapat yang tersirat di kepala.... Padahal di dunia ini.... bekerja dan beraktivitas itu adalah sebuah selingan sambil menunggu waktu adzan utk segera menuju ke masjid dan sholat berjamaah,... jangan malah dibolik dibalik. Suara panggilan adzan hanya digunakan sebagai alarm dari suatu aktivitas dan pekerjaan. Sudah ber-alih fungsi kah seruan adzan itu ??........... Pertama , Adzan sholat subuh. Ada sebagian orang mengatakan,” Ayo bangun! sudah terdengar adzan subuh. Kitakan ada janjian olahraga.” ….Atau… saat sekelompok pemuda lagi asyik begadang/melek`an serta ada juga yang sedang judi kecil2an, begitu terdengar adzan subuh maka mereka bubar pulang kerumah masing2. Atau… sebagai patokan berakhirnya ronda malam. Kedua, Adzan Sholat Dhuhur. Waktu sholat dhuhur adalah pertengahan hari, dimana adzan dhuhur ini oleh sebagian orang digunakan sebagai alarm waktu untuk istirahat. Kalau bahasa pertukangannya adalah,” laut….laut!! Jarum jam tidaklah atau jarang digunakan atau dilihat, tetapi suara adzan dhuhur sudah dianggap paling afdhol untuk penanda jam istirahat makan. Atau… waktu dhuhur juga sering dijadikan untuk membuat suatu janji dengan orang lain. " Nanti ba`da Dhuhur ketemuan di cafe, ya." Kenapa gak sholat dulu ke masjid ??? anu... lagi buru2 nyusul anak.....selak lapar, makan dulu aja,... mumpung istirahat tak ngleset dulu...dll.... Ketiga, Adzan sholat ashar. Waktu ini sudah mulai berkurangnya terik matahari. Waktu adzan ashar ini, orang mulai menjadikan pertanda waktu bahwa waktu bekerja sudah mulai habis dan bersiap siap untuk pulang (sebagian orang). Kalau para tukang dan kuli bangunan, begitu terdengar adzan ashar maka pacul, cetok, ember dan peralatan lainnya mulai di cuci. Tidak perlu menambah adonan semen lagi, cukup menghabiskan sisa yang ada. Begitu juga di perkantoran2 resmi. Koq nggak ke masjid??.... aah.. nanti aja sekalian nyampek rumah...(iya kalau nyampek rumah, kalau di jalan ada sesuatu? Atau bisa-bisa nyampek rumah sudah kelupaan? Ke-empat, Adzan sholat magrib. Ini adalah waktu yang sangat sakral di negeri ini. Seluruh aktivitas mulai menurun, matahari mulai terbenam. “ Magrib-magrib jangan keluyuran, gak ilok (tidak pantas dan tabu). Hewan ternak/piaraan mulai di masukkan ke kandangnya. Hari dimulainya rehat sejenak bersama keluarga. Suara Adzan Magrib dijadikan tanda bahwa hari telah mulai petang. “ Koq nggak ke masjid ??.... aahh.. badan masih capek semua habis pulang kerja. Nikmati istirahat dulu aja sebentar sambil nonton TV…. lalu mandi…lalu ….ntar..ntar dan ntar... Kelima, Adzan sholat Isya`. Sering kali waktu isya` dijadikan waktu untuk sebuah undangan. Misalnya tasyakuran, rapat RW/RT dan yang semacamnya. Tertulis dalam undangan itu bahwa , Waktu : Ba`da Isya`. Dan semua orang pasti sudah paham maksud undangan itu. Tidak mungkin seseorang akan mendatangi undangan tersebut jam 12 malam. Padahal tidak salah juga bila dia mendatangi jam 12 malam(ba`da isya`), karena dia baru sholat isya` jam setengah 11. Dijamin, ketika dia datang jam 12, pasti acara sudah bubar dan sepi. Apalagi bila seseorang sedang punya hajatan besar seperti, sunatan, aqiqohan, pernikahan dan semisalnya. Ketika yang punya Hajat ditanya, “Koq nggak ke masjid??”..aduh… mas,..masih banyak tamu,… masih ada urusan yang sangat penting…atau… soalnya yang datang ini tamu penting(orang yang berpengaruh)…dll..dll... Orang yang diundang juga demikian pula, sudah dengar kumandang adzan isya`, tidak segera mendatangi masjid, malah mendatangi acara tasyakuran. Idealnya kan panggilan Allah dulu yang didahulukan. Seandainya mendatangi undangan pada saat selesai sholat isya` berjamaah kan, .. tidak akan mungkin ketinggalan. Inilah yang dalam bahasa jawanya seringkali disebut , ” Tumbu oleh Tutup..atau…Cocok sak nomer!!.” (keduanya saling mendukung)... Semoga ada manfaatnya, Afwan bila ada kekeliruan. Semoga Allah memberi kemudahan istiqomah 5 waktu berjamaah di masjid. Wassalamu`alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Komentar