Abdullah alkhomsa, Doa Panjang Umur itu kurang PAS, muslim say," BAROKAH UMUR"

Apa arti panjang umur?? (ide tulisan ini muncul dari Pengajian Ustad Khodir, guru ana....
PANJANG UMURNYA...Serta MULIA......

Kalau ada yang sedang merayakan hari lahir, manusia di seluruh dunia pasti mengucapkan “ Happy Birthday..” , “ Met Ultah bro..”, “ Selamat hari lahir saudariku..” lalu dilanjutkan dengan doa atau pengharapan seperti ini :
Wish U All the best yaaaa.. (Maklum aja...ini budaya Barat)
Semoga Panjang Umur, sehat selalu, enteng jodoh, dan banyak rezeqi..
Atau
Baarokallahu fii umrik ( semoga Allah memberkahimu dalam kebaikan ), tapi kalimat ini masih jarang terlantun mungkin belum banyak yang tahu kali ya.. (ya udah ini saya kasih tau nih..) ini kalimat doa yang paling bagus loh.. J
Dan yang paling sering kita dengar adalah semoga PANJANG UMUR. Nah, kira-kira apa maksud dari “Panjang Umur” itu? Apakah usia kita akan panjang, berlangsung lama hingga tua. Terlalu panjaaaaaaaang…..
Lalu bagaimana dengan produktifitas terhadap amal selama usia kita panjang atau selama usia kita 0 tahun hingga mati (dari lahiràanak-anakàbalighàdewasaàtuaàmati), apakah ketika Mati harus menunggu tua dulu??
Dari ‘Aaisyah : Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda kepadanya : “Barangsiapa yang diberikan bagian dari kelemah-lembutan, sungguh ia telah diberikan bagian kebaikan dari dunia dan akhirat. Menyambung silaturahim, akhlaq yang baik, dan bertetangga yang baik akan memakmurkan negeri-negeri dan menambah umur-umur” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 6/159].

Sanadnya shahih.

Sebagian orang mendapatkan kesulitan memahami hadits di atas dengan keberadaan dalil yang menafikkan pertambahan umur manusia sebagaimana dibawakan di bawah :

Allah ta’ala berfirman :

وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلا فِي كِتَابٍ

“Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfudh)” [QS. Faathir : 11].

Ibnu Katsiir rahimahullah berkata :



وقوله: { وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ مُعَمَّرٍ وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلا فِي كِتَابٍ } أي: ما يعطى بعض النطف من العمر الطويل يعلمه، وهو عنده في الكتاب الأول، { وَلا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ } الضمير عائد على الجنس، لا على العين؛ لأن العين الطويل للعمر في الكتاب وفي علم الله لا ينقص من عمره، وإنما عاد الضمير على الجنس.

قال ابن جرير: وهذا كقولهم: "عندي ثوب ونصفه" أي: ونصف آخر.

“Dan firman-Nya : ‘Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfudh)’; yaitu : apa yang telah diberikan kepada sebagian nuthfah berupa umur panjang, Allah mengetahuinya dan hal itu di sisi-Nya terdapat dalam catatan yang pertama. Tentang firman-Nya : ‘dan tidak pula dikurangi umurnya’; kata ganti/dlamiir dalam ayat tersebut kembali kepada jenisnya (yaitu umur secara umum), bukan kembali pada umur orang tertentu. Hal itu dikarenakan panjangnya umur dalam Kitaab dan dalam ilmu Allah tidaklah berkurang dari umurnya.

إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه في أربعين يوما ثم يكون مثل ذلك علقة ثم يكون مثل ذلك مضغة ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح فيؤمر بأربع كلمات فيكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد.

Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya dalam waktu 40 (empat puluh) hari, kemudian menjadi segumpal darah selama 40 hari, kemudian menjadi segumpal daging selama itu juga (40 hari), kemudian diutuslah Malaikat kepadanya dan ditiupkan ruhnya, kemudian diperintahkan untuk menuliskan 4 perkara; rejeki, ajal, amal perbuatan dan nasibnya celaka atau bahagia. (Perawi : Abdullah bin Mas’ud, kitab : Mu’jam Asy-Syuyukh, jilid 2, hal 764, derajat hadits : Shahih)

So... dengan dalil2 diatas maka jelas bahwa umur tak bisa dipanjangkan atau dikurangi, mungkin lebih baiknya doa yang kita panjatkan saat bertambah umur bukan lagi panjang umur serta mulia, Sebab apa, panjang itu tidak berbatas, dan kata2 mulia kok rasanya kurang tepat ya....
Karena semakin tua, kebanyakan dari kita bukan tambah mulia, tapi tambah nyusahin.. he..he.. bayangin aja.... badan udah tua tidak berdaya, sampe2 pipis dan "pups" sembarangan, istilah jawanya NGEPROKs.
Mungkin lebih baik kata2 panjang umur serta mulia kita ganti aja dengan SEMOGA BAROKAH UMURNYA SERTA KHUSNUL KHOTIMAH.....
sebab Umurnya bermanfaat di jalan Allah dengan selalu haus dengan aneka macam AMALAN (bukan aneka macam minuman dan makanan,,he...he...) serta mati dengan Khusnul Khotimah ..amin..
Wallahu `alam bi showab,

Komentar